Selasa, 07 November 2017
Ilmu Mulur Mungkret, Hari ke 6
Dalam berkomunikasi minimal ada tiga unsur penting yaitu pemberi pesan, pesan yang ingin disampaikan dan penerima pesan. Pesan sebaik apapun bisa menjadi tidak bermakna apabila si penerima pesan tidak memahami maksud pemberi pesan.
Begitu juga yang aku rasakan saat melakukan tantangan komunikasi produktif bersama sulung kerenku mas azka. Sudah enam hari berusaha konsisten untuk senantiasa berkomunikasi produktif dengan mas azka. Dan, hal baik sudah mulai menjadi lebih terbiasa. Ibu sudah merasa lebih mudah mengendalikan diri saat mas azka tidak bertingkah atau berbicara seperti yang ibu harapkan. Dengan terkendalinya emosi, ibu lebih mudah memilah dan memilih apakah dalam suatu kondisi harus diam terlebih dahulu atau seharusnya melakukan pendekatan terhadap partner bicara, dalam hal ini sulungku, Azka.
Hari ini, ibu menemani mas Azka kesekolah. Sampai pada saat kelas akan ditutup, semua teman sekelasnya berdo'a dan duduk dengan tertib. Kecuali Azka. Azka berdiri, asyik menempel-nempel sesuatu ke hidungnya walau sesekali terlihat bibirnya mengikuti doa yang dibaca. Huft! Sabar.. Tantangan...
Melihat situasi tersebut, ibu berpikir bahwa tidak perlu merespon dengan keras. Karena walaupun sulungku terlihat tidak tertib sendiri, tapi semua teman2nya tidak terganggu dengan aksinya tersebut. Selain itu, apabila dilarang dalam kondisi tersebut, bisa jadi malah akan mengganggu kelas. Dan, hal yang terpenting, ibu harus menerima dengan lapang dada inilah tahap belajar mas Azka tentang adab belajar. Akan menjadi PR kami dalam bincang-bincang di hari-hari selanjutnya.
Doa selesai, kelas selesai dan sulungku kembali duduk tertib untuk berpamitan dengan ustadzah dan para fasilitator hari ini. Hmm...
Dalam perjalanan, ibu berharap bisa mendapat satu dua hal pembelajaran dengan berbincang ringan. Namun, sepanjang perjalanan mas Azka terlihat enggan untuk berbincang-bincang. Sabar. Tarik ulur. Mulur mungkret. Begitulah sejatinya dalam misi menyampaikan pesan kebaikan kepada patrner bicara.
#hari6
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bekal untuk Buddy ku #jurnal 8 kelas ulat ulat
Kelas ulat ulat sudah di penghujung waktu, setelah ini kami akan memasuki kelas kepompong. Di momen terakhir kelas ulat ulat ini, ...
-
Menggunakan kentang di dapur untuk membuat mainan. Wala.. kentang, tusuk gigi, mata maina dan spidol, jadilah landak lucu nan meng...
-
Membaca bersama teman2. Si kakak membacakan buku kesayangannya ke adik. Adik menyimak kakak sambil sesekali menimpali penjelasannya. C...
-
Tidak hanya umi dan abi, mbah kakung pun diajak bermain dalam game level 5 ini oleh anak2. Setiap ada kesempatan, selalu minta umi ata...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar